Setiap
orang memiliki keunggulan. Juga cerdas dan tekun atau konsisten menjadi
keunggulan tersendiri. Satu lagi yang penting adalah pitulungan (pertolongan)
dari Allah SWT. Untuk orang yang beruntung karena mendapat pertolonganNya tak
mesti harus pintar. Saya pribadi meyakini ihwal orang yang beruntung seperti
apa yang ada dalam Alquran. Berbahagialah orang yang beruntung. Orang yang
beruntung selalu dikondisikan. Lantas kalau ditanya siapakah sebenarnya orang
yang beruntung itu ? Boleh jadi beberapa orang akan menjawab berbeda-beda,
tergantung mengartikan kata beruntung itu apa. Ada yang bilang orang yang
beruntung ialah orang yang memiliki harta yang banyak, rumah mewah lagi megah,
anak yang ditinggalkan harta warisan yang banyak, itulah orang-orang yang
beruntung. Ada juga yang bilang orang yang dapat undian dan kaya mendadak. Masih
banyak yang beranggapan bahwa keberuntungan berarti kaya harta. Berikut
keberuntungan yang dijelaskan Allah SWT dalam Alquran :
“Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam
sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan
perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan
orang-orang yang menjaga kemaluannya.” (QS. Al-Mu’minuun: 1-5).
“Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar, berjudi, berkorban untuk
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS.
Al-Maidah: 90).
“Apabila
telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS.
Al-Jumuah: 10).
Ayat-ayat
di atas menjelaskan bahwa pentingnya ibadah shalat dan keharusan untuk bekerja
menggali rezeki (halal) yang Allah tebarkan di muka bumi yang luas ini. Dan
juga kita dianjurkan untuk banyak berdoa, selalu mengingat Allah SWT agar kita
termasuk orang-orang yang beruntung. Dari banyak penjelasan yang Allah SWT
sampaikan dalam Alquran di atas, jelaslah bahwa orang yang beruntung adalah
yang bisa berubah ke arah yang lebih baik. Dari yang tadinya belum beribadah,
menjadi suka beribadah, dari yang semula berbuat maksiat berubah menjadi taat.
Dari yang tadinya jauh dari Allah menjadi orang yang selalu merasa diperhatikan
Allah. Intinya, orang yang beruntung ialah orang yang selalu berusaha untuk
selalu dekat dengan Allah SWT, dan Allah pun ridha padanya. Orang-orang yang mau dan patuh mengikuti semua
petunjuk-petunjuk yang Allah berikan, maka dipastikan hidupnya akan jauh dari
rasa takut dan tiada mereka bersedih hati.
Sumber
: Republika.Co.Id, Oleh: Hamied Wijaya
Comments
Post a Comment