Al
Qur’an, bacaan wajib dan panduan hidup umat Islam
|
Membaca
menjadi salah satu kebiasaan yang masih perlu dibudayakan bagi masyarakat kita.
Betapa tidak, minat bangsa kita untuk membaca masih amat rendah. Studi dari
Central Connecticut State University pada 2016 menyebutkan, Indonesia berada
pada urutan ke-60 dari 61 negara. Bangsa ini hanya mendapat skor 0,01 persen
atau satu berbanding sepuluh ribu. Penelitian lain dari Perpustakaan Nasional
RI menyebutkan jika rata-rata orang Indonesia hanya membaca buku 3-4 kali per
pekan. Untuk setiap buku, kita menghabiskan waktu rata-rata 30-59 menit. Jumlah
buku yang ditamatkan hanya 5-9 buku per tahun. Rendahnya minat membaca di
Indonesia ikut menjadi bagian dari potret umat Islam. Minimnya literasi membuat
rakyat mudah dibohongi. Kita kerap berpuas diri mendapatkan informasi bermuatan
sensasi. Media sosial sebagai jendela informasi mutakhir saat ini kita telan
mentah-mentah. Budaya Tabayun yang sebenarnya diajarkan Alquran kita
tinggalkan.
Textbook
kuliah, aneh jika mengaku mahasiswa tapi tidak pernah membaca buku sumber
perkuliahan dari dosen .. baca textbook adalah wajib !
|
Padahal,
jika berkaca pada sejarah masa lalu, kaum Muslimin amat lekat dengan peradaban
membaca. Tidakkah ayat pertama yang turun kepada Rasulullah SAW berisi perintah
untuk membaca ? Di dalam QS Al Alaq, Rasulullah SAW bahkan disuruh untuk
membaca (konteksnya membaca dengan lisan untuk mengikuti Malaikat Jibril). Nabi
SAW tiga kali didekap Jibril karena ketakutan. Jibril lantas mengungkapkan,
"Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang
mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Ketahilah! Sungguh manusia
benar-benar melampaui batas." (QS al-Alaq: 1-5)
Membaca
novel melatih kemampuan literasi dan daya imajinasi .. ide hebat dimulai dari wawasan luas dan imajinasi
|
Dalam
menafsirkan ayat ini, Said Quthb menjelaskan, Allah yang telah menciptakan dan
mengajarkan. Dari-Nya segala sesuatu dimulai dan diciptakan. Dari-Nyalah timbul
pengajaran dan ilmu pengetahuan. Manusia bisa mempelajari dan mengetahui apa
yang ingin diketahuinya. Meski ditakdirkan untuk menjadi Ummi alias buta aksara,
Nabi yang Ummi untuk membuktikan jika ayat-ayat Alquran memang otentik berasal
dari Allah SWT., Rasulullah amat memperhatikan literasi bagi umat. Selepas
memenangkan Perang Badar, kaum Muslimin berhasil menawan setidaknya 70 tawanan
dari pihak Quraisy. Dari semua tawanan itu, hanya dua orang yang dibunuh (dihukum
mati) karena kejahatannya sudah terlampau keji. Sisanya dibebaskan dengan
tebusan harta. Pilihan lainnya, Rasulullah membebaskan mereka dengan syarat
mengajar baca tulis bagi anak-anak di Madinah.
Sumber
: https://republika.co.id/
Baca
komik ? .. bagus juga, pastikan ceritanya menarik, lebih bagus lagi komik
berbahasa Inggris supaya sekalian berlatih bahasa asing
|
Comments
Post a Comment