Jama'ah umrah mengambil air zam zam selesai melaksanakan sa'i
Nabi Ibrahim berdoa, “Ya Tuhan kami,
sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak
mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya
Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah
hati sebagian manusia cenderung kepada mereka. Dan beri rezekilah mereka dari
buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS Ibrahim/14: 37). Menurut
pengarang Tafsir Jalalain, doa Nabi Ibarahim ini dikabulkan dengan disuplainya
buah-buahan dari Thaif ke Mekkah. Namun menurut ulama lain, air zamzam adalah
yang pertama kali Allah SWT berikan kepada keluarga Nabi Ibrahim. Sumber air
zamzam terletak di kompleks Masjid Haram di kota Mekkah. Dalam berbagai
perspektif, banyak keunikan air zamzam, salah satunya seperti yang diungkapkan
oleh Jabir, “Saya mendengar Rasulullah bersabda, “Air zamzam itu tergantung
niat orang yang meminumnya.” (HR Ibnu Majah, Ahmad, dan Baihaki). Bagi jamaah
haji dan umrah yang lapar, air zamzam dapat diminum untuk membuat kenyang.
Karena, sejatinya air zamzam itu bukan hanya berfungsi sebagai minuman, tapi
lebih jauh sebagai makanan. Jamaah haji dan umrah bisa mendapatkan air zamzam
di seputar Masjid Haram dengan mudah dalam jumlah yang melimpah. Tentang fungsi
air zamzam yang tidak hanya sebagai minuman, tapi juga makanan pernah dialami
Abu Dzar al Ghifari. Ia berkata, "Selama 30 hari, aku tidak mempunyai
makanan kecuali air zamzam. Aku menjadi gemuk dan lemak perutku menjadi sirna.
Aku tidak mendapatkan dalam hatiku kelemahan (karena) lapar.” (HR. Muslim). Hadits
Nabi SAW ini diperkuat dengan hadits lainnya. Misalnya yang bersumber dari Ibnu
Abbas, “Air terbaik di seluruh permukaan bumi adalah air zamzam, di dalamnya
terdapat makanan (yang membangkitkan) selera, obat dari berbagai penyakit.”
(HR. Thabrani). Sekali lagi,
satu-satunya air yang berfungsi sebagai makanan adalah air zamzam.
Petugas Masjidil Haram sedang mengganti tempat persediaan air zam zam di depan Ka'bah |
Bila ada yang sakit, air zamzam bisa digunakan untuk alat kompres. Terkait dengan hal ini, Nabi SAW memberikan bimbingan, “Sesungguhnya demam berasal dari panas neraka, maka dinginkanlah dengan air zamzam.” (HR. Ahmad). Untuk itu, bagi jamaah haji dan umrah yang demam dan panas saat beribadah, bisa langsung mempraktikkannya. Selain itu, bagi jamaah yang berada di kota Mekkah atau juga Madinah hendaklah menjadikan air zamzam ini sebagai bekal dalam berbagai destinasi di kedua kota suci itu. Bersumber dari Aisyah bahwa, “Nabi itu membawa air zamzam. Ia bercerita bahwa sesungguhnya dahulu Rasulullah membawa air zamzam (sebagai bekal).” (HR. Turmudzi). Selanjutnya, bagi siapa saja yang dengan tulus meminumnya sambil berdoa kepada Allah SWT agar disembuhkan penyakit yang dideritanya, maka akan dikabulkan doanya. Mujarabnya air zamzam tidak hanya diminum saat orang yang berada di Mekkah dan Madinah saja, tapi juga ketika orang itu berada di kota mana saja di dunia ini. Selain itu, orang yang meminum air zamzam juga akan terbebas dari kemiskinan. Ibnu Abbas bercerita, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ”Kami menyebut air zamzam dengan syuba’ah (yang mengenyangkan). Kami juga mendapatkan air zamzam sebagai sebaik-baik pertolongan (kebutuhan atas kemiskinan).” (HR. Thabrani). Secara historis, Nabi SAW tidak pernah merekomendasikan untuk mandi dengan air zamzam, kecuali untuk diminum dan mengambil wudhu. Bersumber dari Usamah, ia bercerita bahwa Nabi SAW minta didatangkan segantang air zamzam, kemudian Rasulullah SAW meminumnya dan bewudhu dengan air zamzam itu.” (HR. Ahmad).
Sumber : REPUBLIKA.CO.ID.
Oleh : Dr KH Syamsul Yakin MA
Mengambil persediaan air zam zam tempat khusus pria di rooftop Masjidil Haram |
Persediaan air zam zam di Masjid Nabawi sangat mudah ditemukan, ada yang dingin atau suhu ruang |
Tempat air zam zam di Masjid Nabawi |
Oleh-oleh air zam zam saat umrah, sudah menggunakan botol plastik 5 liter dan dus |
Comments
Post a Comment