Nabi Muhammad SAW memiliki seekor
kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil
jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas
jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong
belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke
rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan,
Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing
itu sebanyak 3 kali. Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di
rumahnya, nabi selalu menggendong Mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu
sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan,
dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan. Kepada
para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya
menyanyangi keluarga sendiri. Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing
itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas
minum kucing karena dianggap suci. Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis,
berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis ? Lalu, bagaimana Nabi
mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis ?
Keistimewaan Kucing
Fakta Ilmiah 1 :
Telah dilakukan berbagai penelitian
terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung,
bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian
tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan
juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan
khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya. Hasil yang didapatkan
adalah :
Hasil yang diambil dari kulit luar
tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang. Perbandingan yang
ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan
yang diambil dari dinding mulut. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga
memberikan hasil negatif berkuman. Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat
proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman
biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti,
enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu
pertumbuhan. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam. Berbagai sumber yang
dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing
tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Fakta Ilmiah 2 :
Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia. Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
Sumber : https://intisari.grid.id/
Comments
Post a Comment