Sifat jujur ada dalam fitrah manusia.
Dia akan bertarung dengan sifat dusta yang kerap berbisik untuk menggoda anak
cucu Adam. Siapa yang lebih kuat maka dia yang akan menuai manfaat. Mereka akan
mendapat balasan kemuliaan di sisi Allah SWT dan manusia.
قَالَ اللَّهُ هَٰذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصَّادِقِينَ
صِدْقُهُمْ ۚ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا
أَبَدًا ۚ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
"Ini adalah suatu hari yang
bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang
di bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya,
Allah ridha terhadap-Nya. Itulah ke beruntungan yang paling besar." (QS Al
Maidah 119). Rasulullah SAW pun bersabda
:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ
يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ
يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ
وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي
إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ
عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
"Sesungguhnya kejujuran akan
menunjukkan kebajikan dan kebajikan itulah jalan ke surga. Apabila seseorang
bersikap jujur dan selalu memperhatikan kejujuran (dirinya), niscaya di sisi
Allah SWT dia dianggap sebagai orang jujur. Kebohongan akan menggiring
(pelakunya) pada kejahatan dan kejahatan itulah yang akan menjerumuskannya ke
neraka. Apabila seseorang berbohong dan memiliki kebiasaan berbohong, di sisi
Allah SWT dia akan dicap sebagai pembohong." (HR Bukhari dan Muslim).
Jujur merupakan citra hati seorang
manusia. Jiwa yang bersih tidak akan mampu dibohongi dengan dusta. Tidakkah
seorang penyair berkata : "Kalaulah ada jujur dan dusta dalam kata. Dan
dalam hati, tersimpan rahasianya. Maka tanda jujur ada pada mata. Dan saksi nan
bisu pun dapat terlihat pada raut muka." Mahmud al-Mishri dalam
Ensiklopedia Akhlak Muhammad menjelaskan, secara etimologi jujur merupakan
lawan kata dari dusta. Dalam istilah bahasa Arab, jujur dipandankan dengan
ash-shidqu, sementara arti ash-shiddiq adalah 'orang yang selalu bersikap
jujur, baik dalam perkataan maupun perbuatan'.
فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ
عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ
وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا
"... Maka mereka itu akan
bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah (yaitu) para nabi,
para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh.
Mereka itulah teman sebaik-baiknya." (QS An Nisa 69).
Pencinta kebenaran pada ayat tersebut
di maksudkan kepada orang yang gemar bersikap jujur. Mereka mengakui kebenaran
atau mem praktikkan apa yang dikatakan. Mereka adalah pengikut terbaik para
nabi yang dengan segera mengakui kebenaran kenabian. Contohnya Sayyidina Abu
Bakar RA yang mendapat gelar ash-Shiddiq. Allah SWT pun memerintahkan kita
untuk selalu bersama dengan orang yang benar.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
"Wahai orang-orang yang beriman!
Bertakwalah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang
benar." (QS At Taubah 119).
Sebagian ulama berpendapat, mereka
adalah para nabi. Mereka juga disebutkan sebagai orang-orang yang selalu
menepati janji. Pendapat lain mengatakan mereka adalah orang-orang yang gemar
membawa kebenaran, kemudian membenarkannya.
وَالَّذِي جَاءَ بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ
بِهِ ۙ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
"Dan orang yang membawa
kebenaran (Muhammad) dan orang yang membenarkannya, mereka itulah orang yang
bertakwa." (QS Az Zumar 33).
Menurut Imam Ibnu Qayyim Al Jauziy, jujur adalah sifat yang membuat seseorang menjadi terhormat. Sifat itu akan memunculkan derajat para pencari kebenaran.
Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Sumber : https://www.republika.co.id/
Comments
Post a Comment