Berawal dari seorang pemuda dari
Tegal Jawa tengah yang bernama Ahmad bin Abdul Karim berkelana ke kota besar
yaitu Semarang untuk berdagang pada tahun 1930. Kemudian beliau bertemu seorang
warga India bernama Abdullah bin Hasan al-Malibary yang pandai memasak dan
menjadi sahabat. Suatu ketika Abdullah yang berasal dari India ini diajak ke
kampung halaman Ahmad dan diperkenalkan dengan saudara perempuannya, dan
perkenalan tersebut menghasilkan pernikahan antara keduanya. Abdullah ini juga
pandai membuat sebuah masakan yang terbuat dari terigu yang disebut martabak,
karena beliau tinggal di Indonesia sehingga membuat kue Martabak yang lebih
disesuaikan untuk lidah orang Jawa yang suka memakan sayuran, yaitu martabak
yang berisi sayuran yang dicampur dengan bahan lainnya. Karena makanan ini
banyak disukai maka banyak kerabat dan tetangga dari Ahmad sahabatnya dan
istrinya yang diajari membuat kue martabak tersebut, bahkan makanan ini juga
sering diperkenalkan di berbagai acara di luar kota seperti pasar malam, maupun
acara sekatenan di Yogyakarta dan dugderan di Semarang. Dan kini martabak telur
sangat populer di Indonesia dan sudah tersebar di mana-mana.
Martabak manis atau yang aslinya
bernama Hok Lo Pan awalnya adalah makanan khas Bangka Belitung. Hok Lo Pan atau
Martabak diciptakan oleh orang-orang Hakka (Khek) Bangka. Satu-satunya di
dunia, makanan orang suku Hakka (khek) yang memakai nama suku Hoklo. Hampir
semua orang di kota-kota besar seperti di kota Jakarta mengenal Martabak
Bangka, nama aslinya di Bangka adalah Hok Lo Pan (Martabak). Arti Hurfiah Hok
Lo Pan (Martabak) adalah Kue Orang Hok Lo (sumber : https://id.wikipedia.org/). Saya beruntung
pernah pergi ke Pangkal Pinang, Bangka mencicipi martabak asin dan manis yang
dijual disana, yaitu di martabak Acau 89 di jalan Soekarno-Hatta. Martabak
manis atau terang bulan hampir dipastikan menulis ‘Martabak Bangka’ didepan
tempat jualannya. Kali ini tidak jauh-jauh ke Bangka, beli martabak asin dan
manis cukup di Bandung saja, dilangganan Martabak Bang Bewo, yang mangkal di depan
SMP Darul Hikam Dago. Di sekitar Dago ada beberapa pilihan beli martabak, diantaranya
Martabak San Fransisco dan Martabak Asia Jepang. Martabak Bang Bewo jadi
pilihan karena harga terjangkau dengan rasa yang tidak kalah dengan merk
martabak yang lebih mahal. Seperti biasa kita bisa memlih martabak asin dengan
telur ayam, telur bebek atau campur dengan pilihan cincang daging ayam atau
sapi. Sementara pilihan untuk martabak manis lebih banyak, mulai dari keju,
kacang, coklat, tape, pisang bahkan duren termasuk kombinasi rasanya. Dengan harga
antara 30-50ribu rupiah sudah bisa menikmati salah satu jenis martabak yang
dijual, pilihan saya ? tentu saja martabak asin istimewa dengan 4 telur bebek
dan martabak manis keju coklat, nikmat banget deh … enjoy !
Comments
Post a Comment