Sholat lima waktu dan berpuasa
Ramadhan merupakan ibadah yang wajib dilakukan yang merupakan bagian dari rukun
Islam. Berbeda dengan puasa Ramadhan yang hanya dikerjakan setahun sekali,
mengapa sholat harus dilakukan setiap hari ? Pakar Ilmu Alquran KH Ahsin Sakho
menjelaskan, sholat merupakan ibadah spesial yang diturunkan Allah SWT kepada
Nabi Muhammad SAW secara langsung. Ibadah ini juga merupakan amalan pertama
yang akan ditanyakan kepada manusia di hari perhitungan kelak. “Lah kalau
dilihat mengapa sih sholat itu harus dilaksanakan setiap hari? Beda dengan
zakat, puasa, dan haji, mengapa ?” kata Kiai Ahsin dalam kajian subuh melalui
live streaming di Ahsin Sakho Center, Kamis (18/11). Saking pentingnya sholat,
kata Kiai Ahsin, Nabi SAW sampai memberikan perhatian lebih kepada umatnya
terkait hal ini. Rasulullah SAW bersabda :
مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ
أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ، وَفَرِّقُوا
بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
“Muruu awladakum bissholati wa hum
abna-u sab’in sininan, wadhribuhum alaiha wa hum abna-u asyri sinina, wa
farraquu bainahum fil madhaaji’.”
Yang artinya, “Perintahkanlah anak
kalian sholat ketika berusia tujuh tahun. Dan pukulah mereka ketika berusia
sepuluh tahun (jika meninggalkan sholat). Dan pisahkanlah tempat tidur mereka
(antara anak laki-laki dengan perempuan).”
Dari hadits tersebut Kiai Ahsin
menjelaskan bahwa terdapat pola didik yang ditekankan Nabi kepada para orang
tua. Yakni mulai memberikan contoh sedari dini kepada anaknya untuk sholat, dan
memerintahkan anak untuk sholat sejak usia anak masuk ke dalam usia tujuh
tahun. Padahal, kata Kiai Ahsin, malaikat baru mencatat amal sholat ketika usia
seseorang mencapai baligh (13-15 tahun). Lantas mengapa perintah sholat
ditekankan Nabi sejak usia tujuh tahun ? Menurut Kiai Ahsin, hal itu menandakan
bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan waktu pengajaran kepada para orang tua dalam
rentang waktu anak dari usia tujuh sampai baligh itu untuk pendidikan sholat.
Bahwa benar-benar urusan ibadah sholat ini bukanlah hal yang main-main dan
sepele. “Sholat tidak mengenal kompromi. Pokoknya harus sholat, kecuali bagi
mereka yang kehilangan akal (gila) dan seterusnya. Orang Muslim tidak akan
toleransi lagi kalau dia tidak melaksanakan sholat, karena Nabi memberikan
perhatian besar dalam ibadah yang satu ini,” ujar Kiai Ahsin.
Rep : Imas Damayanti, Red : Nashih
Nashrullah
Sumber : https://www.republika.co.id/
Comments
Post a Comment