Setiap manusia pasti pernah berbuat
dosa. Tetapi pintu ampunan Allah SWT selalu terbuka bagi orang-orang yang mau
bertobat dengan sungguh-sungguh atas setiap dosa yang pernah dikerjakannya.
Namun siksa Allah juga amat pedih bagi orang yang menyepelekan dosa dan enggan
bertobat atas dosa yang dilakukannya. Maka dari itu sebaik-baiknya manusia
adalah yang mampu menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan dosa baik itu
dosa-dosa kecil (ash shaghair) maupun dosa-dosa besar (al kabair). Terlebih
pada dosa-dosa besar seperti syirik, membunuh, berzina dan lain-lain, setiap
Muslim harus berhati-hati karena begitu berat hukumannya. Maka dari itu orang
yang bisa menjauhi dosa-dosa besar akan mendapatkan ganjaran dari Allah berupa
dihapuskannya dosa-dosa kecil dan di masukan ke surga. Sebagaimana firman Allah
SWT :
إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ
عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلًا كَرِيمًا
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di
antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus
kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat
yang mulia (surga). (Alquran surat An Nisa ayat 31).
Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta,
Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar mengatakan ayat di atas memperingatkan agar
menjauhi dosa-dosa besar. Menurut Prof
Nasaruddin huruf In pada ayat tersebut menunjukan makna setiap orang bisa
meninggalkan dosa besar. "Bahwa ada orang yang berhasil meninggalkan
dosa-dosa besar tapi ada juga orang yang tidak sanggup meninggalkan dosa-dosa
besarnya," kata Prof Nasaruddin Umar. Maka orang yang sanggup meninggalkan
dosa-dosa besar tersebut Allah akan menghapus dosa-dosa kecilnya dan
memasukkannya ke surga.
Maka dari itu menurut Prof Nasaruddin
sebesar apapun dosa yang diperbuat kalau bertobat dengan sungguh-sungguh maka
akan diampuni Allah. Imam Ghazali telah memberikan tuntunan bertobat, yakni
dengan meninggalkan perbuatan dosa, beristighfar dan menyesali dosa yang
dilakukan. Selanjutnya bersumpah untuk tidak mengulangi dosa tersebut. Dan
mengganti setiap kesalahan yang diperbuat dengan memperbanyak berbuat
kebajikan. Lalu mengembalikan setiap harta benda milik orang lain yang pernah
diambil secara batil. "Jadi memang kita dipersepsikan oleh Allah makhluk
pendosa. Tapi ada jikanya. Jika mampu menjauhi dosa maka ada balasannya. Tapi
menariknya, Allah selalu menjanjikan pengampunan. Allah menghapuskan dosa-dosa
dan memasukan ke surga. Jadi Allah itu Maha Pemaaf Maha Pengampun,"
katanya.
Rep : Andrian Saputra Red : Agung
Sasongko
Sumber : https://www.republika.co.id
Comments
Post a Comment