Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari
dalam kitab Al-Hikam mengingatkan agar jangan menunda-nunda ibadah dan amal
baik. Karena bisa jadi ajal datang ketika seseorang belum sempat melakukan
ibadah dan amal baik. "Menunda amalan untuk menunggu waktu luang adalah
bentuk kebodohan jiwa." (Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari, Al-Hikam)
Kebiasaan kamu menunda ibadah dan amal kebajikan yang dicintai oleh Allah SWT
ketika waktunya tiba, tapi malah kamu menunggu waktu luang adalah bentuk
kebodohan jiwa. Fenomena ini banyak ditemui dalam masyarakat Muslim. Misalnya
ketika adzan berkumandang, sedangkan kamu sedang sibuk mengerjakan pekerjaan
di kantor, maka kamu sengaja menunda sholat demi menyelesaikannya. Contoh
lainnya, ketika harta sudah mencapai nisab dan haul, kemudian kamu sengaja
menundanya sampai ada waktu luang untuk memberikannya kepada badan amil zakat.
Ketika keuangan sudah mencukupi dan kemampuan sudah terpenuhi, kemudian kamu
menunda ibadah haji demi pekerjaan yang tidak ada habisnya. Semua ini adalah
bentuk kebodohan yang nyata. Siapa yang tahu, kamu akan meninggal sebelum
sempat mengerjakannya. Ajal ada di tangan Allah SWT, tidak ada yang tahu secara
pasti waktu terjadinya. Jika ajal sudah menghampiri maka tidak ada yang bisa
menghindarinya. Ajal mampu menembus benteng yang kuat, dan menembus penjagaan
yang ketat. Oleh karena itu, kamu harus menjalankan ibadah tepat pada waktunya.
Jangan menunda-nunda. Waktu adalah barang berharga, bahkan waktu adalah hidup.
Ketika kamu melalaikannya, berarti kamu berada di tepi jurang kematian. Waktu
adalah pedang, jika kamu tidak menggunakannya untuk memotong maka waktu akan
memotong kamu.
Hal ini dijelaskan Syekh Ibnu
Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam dengan penjelasan tambahan oleh
Penyusun dan Penerjemah Al-Hikam, D A Pakih Sati dalam buku Kitab Al-Hikam dan
Penjelasannya yang diterbitkan penerbit Noktah tahun 2017. Terjemah kitab
Al-Hikam oleh Ustaz Bahreisy menambah penjelasan perkataan Syekh Athaillah.
Menurutnya, orang yang menunda-nunda ibadah dan amal baik karena beberapa hal.
Di antaranya, karena mengutamakan duniawi. Padahal Allah SWT menyampaikan bahwa
kehidupan akhirat lebih baik dan kekal ketimbang dunia. Kemudian karena
kebodohan orang tersebut, ia sendiri tidak bisa menjamin apakah akan sempat melakukan
ibadah dan amal baik sesuai yang direncanakannya atau ajal lebih dulu datang
kepadanya. Orang yang berilmu mengatakan, jangan menunda sampai besok sesuatu
yang bisa kamu kerjakan hari ini. Waktu sangat berharga maka jangan kamu
habiskan waktu dengan kegiatan yang tidak berharga.
Rep: Fuji E Permana Red: Ani
Nursalikah
Sumber : https://www.republika.co.id/
Comments
Post a Comment