Rasa syukur dapat meningkatkan
suasana hati menjadi lebih bahagia. Rasa syukur juga memungkinkan seseorang
untuk melihat kesulitan sebagai pelajaran hidup. Alih-alih mengeluh dan
bersedih, rasa syukur jauh lebih mendorong kepositifan dan kualitas hidup yang
lebih baik. Sederhananya, rasa syukur berdampak pada kebahagiaan.
"Perspektif kita adalah realitas kita. Perspektif bersyukur adalah salah
satu yang membantu kita di jalan kebangkitan dan penghargaan spiritual
kita," ujar Monique Hassan dilansir dari About Islam, Rabu (28/7/2023).
Sebagai advokat psikologi positif, Hassan melihat nilai manfaat dari rasa
syukur sebagai bagian dari proses penyembuhan serta gaya hidup sehari-hari. Ini
menggunakan unsur optimisme dan kebahagiaan. "Alih-alih melihat dapur
setengah kosong, pilihlah untuk melihatnya setengah penuh dan ucapkan terima
kasih kepada kekuatan Anda yang lebih tinggi," kata Hassan. Berucap syukur
tidak melulu pada saat menerima kejutan besar. Berucap syukur dapat dimulai
dari hal-hal kecil dan sederhana. Percayalah ini mampu mengubah suasana hati.
Misalnya, seorang pecandu opioid yang
pulih menghadapi pertempuran dalam diri mereka sendiri. Mereka harus menang
atas keinginan mereka sendiri dan kesulitan detoksifikasi. "Mereka dapat
memilih untuk mengambil perspektif 'Ini sangat sulit, mereka memiliki begitu
banyak aturan di sini, bagaimana saya akan mengatasinya' atau 'Saya diberkati
memiliki program terapi yang baik. Aturan ini membantu saya menemukan
stabilitas, saya bersyukur atas kesempatan ini untuk mengubah hidup saya,"
kata Hassan. Dengan menunjukkan rasa syukur, menurutnya, akan menjadi pribadi
yang bisa menghargai dan menerima apa yang terjadi. "Semakin kita
menghargai sesuatu, semakin banyak investasi yang akan kita buat,"
kejarnya. Rasa syukur juga terkait dengan spiritualitas seseorang. Hassan
mencontohkan empat elemen di mana semuanya memiliki keterkaitan satu sama lain
dan dapat meningkatkan kondisi mental menjadi lebih baik.
Fisik (perilaku kita) : Adam
bersyukur William membantunya belajar untuk ujian. Adam berjalan ke William,
menjabat tangannya dan mengucapkan terima kasih banyak (karena) telah
membantunya. Adam mengatakan alhamdulillah untuk nilai bagus. Adam kemudian
memberi William pena yang bagus sebagai tanda penghargaan.
Mental (pikiran atau keyakinan kita)
: Adam percaya William adalah sahabat
yang baik dan patut disyukuri atas tindakannya. Adam berpikir William menjadi lebih dapat dipercaya sebagai
teman. Adam percaya William adalah berkah baginya. Adam merasa lebih bahagia
dan begitu pula William.
Spiritual (jiwa kita, yang meliputi
semua ini) : Hati Adam lebih terbuka kepada William, Adam berdoa untuk William
dan merasakan persaudaraan. Diri batin Adam memiliki sedikit lebih banyak rasa
syukur dan perasaan ringan batin.
"Dengan menggunakan contoh di
atas, William akan terpengaruh secara positif oleh rasa terima kasih yang
ditunjukkan Adam. Kita dapat melihat
rasa syukur berdampak pada kebahagiaan serta mendorong kepercayaan
dengan temannya melalui hati atau spiritual mereka yang lebih terbuka satu sama
lain saat ikatan yang lebih dalam berkembang. William akan membalas rasa terima
kasihnya saat dia menghargai persahabatan. Siklus rasa syukur, kepercayaan, dan
ikatan spiritual yang lebih dalam dapat berkembang," kata Hassan. Allah
SWT berfirman, yang artinya : "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya
Aku akan menambah (nikmat) lebih banyak kepadamu, dan jika kamu ingkar, maka
pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim ayat 7). Bersyukur, menurut Hassan,
jauh lebih dari sekadar mengucapkan terima kasih kepada seseorang. Bersyukur
adalah gaya hidup, sikap menyeluruh dan pilihan untuk mengambil perspektif
positif dan spiritual dalam hidup. "Jika kita percaya bahwa segala sesuatu
terjadi karena suatu alasan, maka tentunya kita harus mensyukuri segala hal
baik dan buruk karena semua itu memiliki tujuan," ucapnya. "Kita
mungkin tidak dapat menentukan apa tujuannya dan mungkin sulit menerimanya,
tetapi kemampuan mengucapkan Alhamdulillah atau Terima Kasih bahkan di
saat-saat sulit menunjukkan kecenderungan yang kuat terhadap kepositifan dan
penguatan diri spiritual kita," tambahnya.
Sumber : https://khazanah.republika.co.id/
Comments
Post a Comment