Disebutkan dalam hadits Sahl bin
Sa’ad As Sa’idi radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda :
فِي الجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ
أبْوَابٍ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ، لا يَدْخُلُهُ إلَّا الصَّائِمُونَ
“Di surga ada delapan pintu,
diantaranya ada pintu yang disebut dengan ar-Rayyan. Tidak ada yang bisa
memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa” (HR. Bukhari no. 3257).
Dari Ubadah bin Ash Shamit
radhiallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
مَن قالَ: أشْهَدُ أنْ لا إلَهَ
إلَّا اللَّهُ وحْدَهُ لا شَرِيكَ له، وأنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسولُهُ، وأنَّ
عِيسَى عبدُ اللهِ، وابنُ أمَتِهِ، وكَلِمَتُهُ ألْقاها إلى مَرْيَمَ ورُوحٌ منه، وأنَّ
الجَنَّةَ حَقٌّ، وأنَّ النَّارَ حَقٌّ، أدْخَلَهُ اللَّهُ مِن أيِّ أبْوابِ الجَنَّةِ
الثَّمانِيَةِ شاءَ
“Barangsiapa yang mengucapkan : aku
bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata,
tidak ada sekutu baginya, dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan
utusan-Nya, dan bersaksi bahwa Isa adalah hamba Allah dan anak dari umat-Nya,
dan ia adalah kalimat Allah yang diberikan kepada Maryam dan ruh dari-Nya, dan
bersaksi bahwa surga itu benar adanya dan neraka itu benar adanya, maka Allah
akan masukan ia ke surga dari delapan pintu surga yang mana saja” (HR. Muslim
no.28).
Maka wajib kita mengimani dan
membenarkan kabar dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang shahih ini, bahwa
surga memiliki delapan pintu. Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah
radhiallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :
مَن أنْفَقَ زَوْجَيْنِ مِن
شيءٍ مِنَ الأشْياءِ في سَبيلِ اللَّهِ، دُعِيَ مِن أبْوابِ، – يَعْنِي الجَنَّةَ،
– يا عَبْدَ اللَّهِ هذا خَيْرٌ، فمَن كانَ مِن أهْلِ الصَّلاةِ دُعِيَ مِن بابِ الصَّلاةِ،
ومَن كانَ مِن أهْلِ الجِهادِ دُعِيَ مِن بابِ الجِهادِ، ومَن كانَ مِن أهْلِ الصَّدَقَةِ
دُعِيَ مِن بابِ الصَّدَقَةِ، ومَن كانَ مِن أهْلِ الصِّيامِ دُعِيَ مِن بابِ الصِّيامِ،
وبابِ الرَّيّانِ
“Siapa yang berinfaq sedikit saja
untuk dua kendaraan di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu
surga : wahai hamba Allah ini adalah hasil kebaikanmu ! Jika ia ahli shalat,
maka akan dipanggil dari babus shalah (pintu shalat), jika ia ahli jihad maka
akan dipanggil dari babul jihad (pintu jihad), jika ia ahli sedekah maka akan
dipanggil dari babus shadaqah (pintu sedekah), jika ia ahli puasa maka akan
dipanggil dari pintu puasa atau babur rayyan (pintu ar Rayyan)” (HR. Bukhari
no.3666, Muslim no.1027).
Al Qadhi ‘Iyadh rahimahullah
mengomentari hadits ini :
ذكر مسلم في هذا الحديث من أبواب الجنة
أربعة، وزاد غيره بقية الثمانية، فذكر منها: باب التوبة، وباب الكاظمين الغيظ، وباب
الراضين، والباب الأيمن الذي يدخل منه مَن لا حساب عليه
“Imam Muslim dalam hadits ini
menyebutkan 4 pintu surga, kemudian beliau menyebutkan 4 sisanya. Diantaranya :
babut taubah (pintu taubat), babul kazhiminal ghaizha (pintu menahan marah),
babur radhiin (pintu ridha), dan babul ayman (pintu kanan) yang dimasuki oleh
orang yang masuk surga tanpa hisab” (At Tadzkirah bi Ahwalil Mauta wal Akhirah,
16/183).
Kemudian dalam penjelasan yang lain,
dari Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah, beliau menjelaskan :
وقع في الحديث ذكر أربعة أبواب
من أبواب الجنة … وبقي من الأركان الحج فله باب بلا شك، وأما الثلاثة الأخرى فمنها”
باب الكاظمين الغيظ والعافين عن الناس… ومنها: باب الأيمن وهو باب المتوكلين الذي يدخل
منه من لا حساب عليه ولاعذاب. وأما الثالث: فلعله باب الذكر، فإن عند الترمذي ما يومئ
إليه، ويحتمل أن يكون باب العلم
“Di dalam hadits disebutkan 4 pintu
surga … kemudian orang yang melaksanakan rukun-rukun haji ia akan mendapatkan
pintu khusus, tanpa keraguan. Tersisa 3 pintu lagi, diantaranya babul
kazhiminal ghaizha wal ‘afina ‘anin naas (pintu menahan marah dan memaafkan
manusia) … diantaranya juga babul ayman (pintu kanan) yaitu pintu yang dimasuki
orang-orang yang sempurna tawakalnya sehingga masuk surga tanpa hisab dan tanpa
adzab. Adapun yang ketiga, bisa jadi adalah babudz dzikri (pintu dzikir).
Karena terdapat hadits riwayat Tirmidzi yang mengisyaratkan hal itu. Atau bisa
jadi adalah babul ilmi (pintu ilmu)” (Fathul Baari, 7/34).
Juga terdapat hadits tentang babul
walid (pintu berbakti pada orang tua). Dari Abud Darda’ radhiallahu’anhu, bahwa
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
الوالِدُ أوسطُ أبوابِ الجنَّةِ، فإنَّ
شئتَ فأضِع ذلك البابَ أو احفَظْه
“Orang tua adalah pintu surga yang
paling tengah. Jika engkau mau menyia-nyiakannya, silakan. Atau jika engkau mau
menjaganya, silakan” (HR. Tirmidzi no.1900, dishahihkan Al Albani dalam
Silsilah Ash Shahihah, no. 914).
Dari hadits dan penjelasan-penjelasan
di atas, bisa kita simpulkan bahwa pintu surga ada delapan, namun yang
disepakati ulama ada empat :
(1)Babus shalah (pintu shalat), yang
dimasuki oleh orang-orang yang mendirikan shalat
(2)Babul jihad (pintu jihad), yang
dimasuki oleh orang-orang yang berjihad di jalan Allah.
(3)Babus shadaqah (pintu sedekah),
yang dimasuki oleh orang-orang yang gemar bersedekah.
(4)Babur rayyan (pintu ar rayyan)
atau disebut juga babus shiyam (pintu puasa), yang dimasuki oleh orang-orang
yang berpuasa.
Namun empat sisanya ulama berbeda
pendapat. Diantara kemungkinannya adalah,
(1)Babul kazhiminal ghaizha (pintu
menahan marah), yang dimasuki oleh orang-orang yang bisa menahan amarahnya.
(2)Babul ayman (pintu kanan), yang
dimasuki oleh orang-orang yang sempurna tawakalnya.
(3)Babur radhiin (pintu ridha), yang
dimasuki oleh orang-orang yang ridha kepada takdir Allah.
(4)Babut taubah (pintu taubat), yang
dimasuki oleh orang-orang yang bertaubat nasuha.
(5)Babul walid (pintu berbakti pada
orang tua), yang dimasuki oleh orang-orang yang berbakti kepada orang tua.
(6)Babul hajji (pintu haji), yang
dimasuki oleh orang-orang yang menyempurnakan hajinya.
(7)Babul dzikri (pintu dzikir), yang
dimasuki oleh orang-orang yang banyak berdzikir
(8)Babul ilmi (pintu ilmu), yang
dimasuki oleh orang-orang yang memiliki ilmu yang bermanfaat.
‘Ala kulli haal, yang lebih penting
bagi kita adalah berusaha mengamalkan amalan-amalan di atas agar kita layak
memasuki pintunya di surga kelak. Jangan sampai ketika surga memiliki delapan
pintu namun tidak ada satupun yang terbuka untuk kita. Allahumma inna
nas’alukal jannah wa na’udzubika minannar.
Sumber : https://muslim.or.id
😇
ReplyDelete