Arah Kiblat yang Diridhai Allah

 

Al-Qur'an sebagai sumber hukum Islam yang utama mengandung berbagai hal termasuk arah kiblat yang diridhai. Hal ini dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 148. Al Baqarah artinya sapi betina. Buya Hamka mengatakan dalam Tafsir Al Azhar, penamaan surah ini diambil dari sebuah kisah tentang Bani Israil yang kala itu disuruh oleh Nabi Musa mencari seekor sapi betina untuk disembelih. Peristiwa ini diterangkan pada ayat 67-74. Dalam ayat 148, Allah SWT menjelaskan tentang kiblat setiap umat dan memerintahkan masing-masing darinya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Bunyi Surah Al Baqarah Ayat 148 :

 

وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ١٤٨

 

Artinya: "Bagi setiap umat ada kiblat yang dia menghadap ke arahnya. Maka, berlomba-lombalah kamu dalam berbagai kebajikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."

 

Menurut Tafsir Kementerian Agama RI, surah Al Baqarah ayat 148 menjelaskan bahwa setiap umat memiliki kiblat masing-masing. Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS menghadap ke Kakbah, Bani Israil menghadap ke Baitul Maqdis, dan orang Nasrani menghadap ke timur. Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya mengatakan, Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, yang dimaksud dengan "setiap umat ada kiblatnya yang dia menghadap ke arahnya" adalah semua pemeluk agama. "Dengan kata lain kabilah mempunyai kiblatnya sendiri yang disukainya, dan kiblat yang diridhai oleh Allah ialah kiblat yang orang-orang mukmin menghadap kepadanya," jelas Ibnu Katsir. Mujahid mengatakan dalam riwayatnya bahwa Allah SWT memerintahkan kepada semua kaum agar salat menghadap ke arah Kabah. Lebih lanjut, para ahli tafsir menjelaskan, ayat ini menegaskan bahwa yang terpenting dalam beragama adalah kepatuhan kepada Allah SWT dan berbuat kebaikan terhadap orang lain. Allah SWT juga telah memerintahkan umat-Nya untuk berlomba-berlomba dalam kebaikan. Pada akhir ayat Allah SWT menerangkan bahwa Dia berkuasa untuk menghimpun manusia sekalipun jasad dan tubuh mereka telah bercerai berai. Sebagaimana firman-Nya:

 

أَيْنَمَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

 

Artinya: "Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS Al Baqarah: 148)

 

Surah Al Baqarah ayat 148 ini memiliki makna serupa dengan firman Allah SWT dalam surah Al Maidah ayat 48:

 

لِكُلٍّ جَعَلْنا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهاجاً وَلَوْ شاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً واحِدَةً وَلكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْراتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعاً

 

Artinya: "Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kalian terhadap pemberian-Nya kepada kalian, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kalian semuanya."

 

Sumber : https://www.detik.com/hikmah/khazanah  





Comments