Dalam
Al-Adzkar An-Nawawiyah, Imam Nawawi menjelaskan, salah satu amalan utama adalah
berzikir pada waktu pagi usai subuh. Mengawali hari dengan banyak-banyak
mengingat Allah dan bermunajat kepada-Nya akan mempengaruhi rutinitas dan, pada
akhirnya, perilaku seorang Muslim. Di antara doa-doa yang dipanjatkan Nabi
Muhammad SAW pada waktu pagi terekam dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh
Ummu Salamah.
أنَّ
النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم كان إذا أصبَح قال: اللَّهمَّ إنِّي أسأَلُكَ عِلمًا
نافعًا، ورِزْقًا طيِّبًا، وعمَلًا مُتقَبَّلًا
Allahumma
inni as-aluka 'ilman naafi'an wa rizqan thayyiban wa 'amalan mutaqobbalan.
Artinya,
"Ya Allah, sungguh aku memohon kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, rezeki
yang baik, dan amalan yang diterima" (HR Ibnu Majah).
Doa
tersebut berisi tiga permohonan yang sangat penting digapai oleh setiap Mukmin.
Pertama, ilmu yang bermanfaat ('ilman nafi'an). Siapa pun kita, terutama yang
sedang menuntut ilmu, tentu sangat menginginkan kemanfaatan ilmunya. Ilmu yang
bermanfaat tidak sekadar ilmu yang banyak, tetapi lebih dari itu, pengetahuan
yang diperoleh dapat memberikan kemanfaatan bagi diri sendiri, keluarga,
masyarakat, bahkan bangsa dan agamanya. Kemanfaatan ilmu itu dapat diukur
dengan seberapa besar kebaikan ilmu dapat dirasakan oleh diri dan orang lain.
Bukan ilmu yang merusak dan menyengsarakan umat, apa pun dalih dan profesinya.
Kedua,
rezeki yang baik (rizqan thayyiban). Hampir setiap pagi tiba, diawali untuk
mencari rezeki. Ajaran Nabi adalah bagaimana kita mencari rezeki yang baik.
Tentu saja, rezeki yang baik adalah yang diambil melalui cara dan proses yang
benar dan dibelanjakan dengan jalan yang benar pula. Cara-cara haram, seperti
korupsi, hanya akan menjauhkan diri kita dari keberkahan rezeki dan kebaikan
nikmat.
Ketiga,
amal perbuatan yang diterima oleh Allah SWT ('amalan maqbulan). Menurut ulama,
kriteria aktivitas amal kita dapat diterima Allah jika amal perbuatan itu benar
(ash-shawab) dan dilandasi dengan keikhlasan (al-ikhlash). Ikhlas adalah
memurnikan hati dari selain Allah dalam beramal. Maksudnya, segala perbuatan
dilakukan semata-mata karena-Nya. Jika kita menginginkan amal baik diterima
oleh Allah, kita harus mendasarkan amal kita dengan parameter kebenaran dan
keikhlasan. Semoga hari kita senantiasa dinaungi ilmu, rezeki, dan amal yang
baik sebagaimana yang dimunajatkan Nabi SAW pada waktu pagi.
Sumber : https://iqra.republika.co.id/
🤲
ReplyDeleteAmin Yra
ReplyDelete