Kopi : Serum Awet Muda di Cangkir

 

Bayangkan “krim anti-aging” yang bisa memperpanjang elastisitas kulit, memperlambat penuaan sel, bahkan menurunkan risiko penyakit degeneratif, dan kita tidak perlu merogoh kocek jutaan rupiah untuk mendapatkannya. Ya, jawabannya ada di secangkir kopi hitam yang kita minum. Dalam kopi, terdapat dua senyawa utama yang menjadi bintang, yaitu polifenol dan kafein. Polifeno, utamanya asam klorogenat, bertindak sebagai antioksidan yang menetralkan radikal bebas, penyebab keriput dan flek hitam. Ini bukan sekadar teori, studi dari Journal of Cosmetic Dermatology (2023) menunjukkan penggunaan serum polifenol kopi memperbaiki kerutan pada wanita usia 35–60 hanya dalam tiga bulan. Sementara kafein bukan hanya menjaga mata tetap terbuka di rapat dan bekerja. Penelitian terbaru di Aging Cell (2024) membuktikan kafein mengaktifkan jalur AMPK, mekanisme yang sama dengan saat kita berpuasa atau berolahraga, yang terbukti menunda penuaan sel. Tak heran, skincare premium ramai-ramai memasukkan kafein ke dalam produk mereka. Menariknya lagi, efek kopi tidak hanya bermanfaat untuk kulit. Studi longitudinal seperti Nurses’ Health Study mengungkap setiap tambahan satu cangkir kopi berkafein bisa meningkatkan peluang “healthy aging” sebesar 2-5 persen. Dan bagi mereka yang sudah berusia lanjut, riset di Amsterdam membuktikan konsumsi kopi 4-6 cangkir per hari dikaitkan dengan risiko frailty yang lebih rendah karena kafein dan polifenol membantu menjaga otot serta mengurangi peradangan kronis. Namun, sebelum beralih ke mode “ngopi sepuasnya”, penting diingat: lebih tidak selalu lebih.

 

Asupan kafein aman menurut FDA adalah maksimal 400 mg per hari, atau maksimal empat cangkir kopi seduh. Melebihi itu, kita bisa mengalami insomnia, jantung berdebar, atau gangguan lambung. Alih-alih awet muda, justru hal ini dapat menambah stres ke tubuh. Saran praktis agar kopi menjadi sekutu, bukan musuh : minum 2–4 cangkir kopi hitam sehari, tanpa gula atau krimer berlebihan. Pilih kopi roast ringan hingga medium untuk menjaga kandungan polifenol. Jika ingin merasakan manfaat langsung ke kulit, pertimbangkan skincare dengan ekstrak kopi atau kafein. Kopi bukan sulap yang menebus pola makan buruk. Tubuh tetap butuh tidur cukup, olahraga, dan asupan gizi seimbang. Jadi, daripada membuang jutaan untuk serum yang menjanjikan keajaiban, kenapa tidak mulai merawat diri melalui kebiasaan sederhana : secangkir kopi hitam yang dinikmati dengan bijak ?

 

Sumber : https://health.kompas.com

Penulis : Puspita Wijayanti

Editor : Sandro Gatra 

Comments

Post a Comment