Berbagai
musibah yang terjadi di Sumatra dan wilayah lain di Tanah Air menjadi pengingat
bagi seluruh pihak untuk selalu menjaga kelestarian alam. Islam mengajarkan,
keberpihakan pada pelestarian lingkungan merupakan bagian dari manifestasi
sifat rahmatan lil'alamin. Dalam karyanya, Islam Agama Ramah Lingkungan, Syekh
Yusuf al-Qaradhawi menegaskan, tindakan pelestarian alam sejatinya setara
dengan usaha memelihara agama. Kepedulian ekologis termasuk prinsip yang paling
mendasar dalam ajaran Islam. Agama Islam menyatakan, manusia adalah khalifah
Allah di muka bumi. Karena itu, keserakahan yang merusak alam lingkungan sangat
bertolak belakang dari hakikat misi manusia di bumi.
اِنَّ
الْاَرْضَ لِلّٰهِۗ يُوْرِثُهَا مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ
"...
'Sesungguhnya bumi (ini) milik Allah. Dia akan mewariskannya kepada siapa saja
yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Kesudahan (yang baik) adalah bagi
orang-orang yang bertakwa'" (QS al-A'raf: 128).
Beberapa
rumus diberikan dalam Alquran agar manusia bisa menjaga kelestarian bumi. Di
antaranya adalah :
وَلَا
تُفۡسِدُوۡا فِى الۡاَرۡضِ بَعۡدَ اِصۡلَاحِهَا وَادۡعُوۡهُ خَوۡفًا وَّطَمَعًا ؕ
اِنَّ رَحۡمَتَ اللّٰهِ قَرِيۡبٌ مِّنَ الۡمُحۡسِنِيۡنَ
"Dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik.
Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat
Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan" (QS al-A’raf [7]:
56).
Maksud
kerusakan adalah maksiat yang mencakup semua pelanggaran terhadap apa yang
dilarang oleh Allah SWT, seperti zina, minum khamar, mencuri, membunuh, dan
sebagainya. Lebih luas lagi maksiat dengan menggunakan kekuasaan semena-mena,
sehingga terjadi kazaliman di mana-mana.
الَّذِيۡنَ
طَغَوۡا فِى الۡبِلَادِ
فَاَكۡثَرُوۡا
فِيۡهَا الۡفَسَادَ
"Yang
berbuat sewenang-wenang dalam negeri, lalu mereka banyak berbuat kerusakan
dalam negeri itu" (QS al-Fajr [89]: 11-12).
Perhatikan
kata "thagha" (melapaui batas) yang dihubungkan dengan kata
"fasaad" (kerusakan). Bahwa apa pun yang melampaui batas akan
menyebabkan kerusakan, tidak saja pada kehidupan personal, tetapi juga pada
kehidupan sosial dan bahkan pada lingkungan. Penggundulan hutan yang
berlebihan, pengerukan pasir besar-besaran di berbagai pantai, dan penambangan
batu bara tanpa batas, itu semua adalah contoh pengabaian terhadap misi
kemanusiaan, yakni khalifah Allah di muka bumi. Itu semua cepat atau lambat akan
menimbulkan bencana, bukan hanya bagi lingkungan, tetapi juga seluruh orang
yang menetap di lanskap tersebut.
ظَهَرَ
الۡفَسَادُ فِى الۡبَرِّ وَالۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ اَيۡدِى النَّاسِ لِيُذِيۡقَهُمۡ
بَعۡضَ الَّذِىۡ عَمِلُوۡا لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُوۡنَ
"Telah
tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)" (QS ar-Rum
[30]: 41).
Sumber
: https://khazanah.republika.co.id/
Foto : https://www.kompas.com/

Comments
Post a Comment