Pahala Tanpa Batas Bagi Hamba Yang Bersabar Atas Musibah

 

Di balik setiap musibah yang menimpa seorang hamba, Islam mengajarkan ada hadiah besar yang Allah SWT siapkan bagi mereka yang tetap bersabar. Tidak hanya sekadar pelipur lara, pahala kesabaran bahkan disebut Nabi Muhammad SAW melebihi pahala ahli sholat dan puasa, karena kelak pada hari kiamat orang-orang yang diuji dan tetap sabar justru menerima balasan tanpa perhitungan. Musibah adalah hal yang biasa terjadi dalam kehidupan di dunia. Seorang hamba Allah SWT yang sedang tertimpa musibah tidak sepatutnya larut dalam kesedihan, karena Allah SWT menyiapkan sesuatu bagi mereka yang tetap beriman dan bersabar saat tertimpa musibah. Bahkan hadiah yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang yang ditimpa musibah lebih besar dibandingkan yang diberikan kepada ahli sholat. Hal ini dijelaskan Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Al-Bantani dalam buku Nashaihul Ibad yang mengutip sabda Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jika kiamat telah tiba maka timbangan diletakkan. Kemudian ahli sholat didatangkan, maka dipenuhi pahala-pahala mereka sesuai perhitungan mizan. Kemudian didatangkan orang-orang yang berpuasa dan diberikan pahala mereka sesuai dengan perhitungan mizan.” “Akhirnya didatangkan orang-orang yang sewaktu hidup di dunia ditimpa musibah. Untuk mereka tidak diperhitungkan dengan mizan dan tidak juga dibentangkan kepada mereka catatan amalnya. Kemudian mereka diberi pahala sepenuhnya tanpa hitungan. Sehingga orang-orang yang selamat mengharapkan memperoleh kedudukan seperti mereka karena banyaknya pahala dari Allah SWT.”

 

Sabda Nabi Muhammad SAW tersebut menegaskan bahwa amal sholat, puasa, dan haji semuanya akan diperhitungkan dalam timbangan amal. Namun, ada amal perbuatan yang tidak diperhitungkan sama sekali, yaitu orang-orang yang sewaktu hidup di dunia tertimpa musibah dan bersabar menghadapinya. Sehingga pada hari kiamat, orang-orang yang sewaktu di dunia hidup dalam kesenangan, kemudahan, dan kekayaan mengharapkan dapat seperti orang-orang yang ditimpa musibah, karena banyaknya pahala yang diberikan oleh Allah SWT kepada mereka. Alquran juga mengingatkan Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin terhadap kisah kesabaran Nabi Ismail, Idris, dan Zulkifli. Kesabaran dan kesalehan ketiga Nabi ini menjadi contoh. Hal ini dijelaskan dalam Surat Al-Anbiya Ayat 85 dan tafsirnya.

 

وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِدْرِيْسَ وَذَا الْكِفْلِۗ كُلٌّ مِّنَ الصّٰبِرِيْنَ ۙ

 

“(Ingatlah pula) Ismail, Idris, dan Zulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang sabar.” (QS Al-Anbiya: 85)

 

Dalam penjelasan tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan bahwa Allah memperingatkan Rasulullah SAW dan kaum Muslimin dengan kisah Nabi Ismail, Idris, dan Zulkifli, yang semuanya adalah orang-orang yang sabar dalam menghadapi musibah yang menimpa diri mereka masing-masing. Berkat kesabaran dan kesalehan mereka, Allah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada mereka. Nabi Ismail Alaihissalam, putra Nabi Ibrahim dari istrinya Siti Hajar, telah terbukti kesabarannya ketika ia hendak disembelih ayahnya sebagai korban atas perintah Allah. Nabi Ismail juga sabar dan ulet hidup di daerah tandus dan gersang setelah ayahnya menempatkan dia bersama ibunya di Makkah, di tengah jazirah Arab yang gersang itu. Kemudian Nabi Ismail dengan sabar pula menunaikan tugas berat membangun Ka'bah dan Baitullah bersama ayahnya. Maka Allah memberikan penghormatan dan kemuliaan yang tinggi kepada Nabi Ismail, yaitu dengan diangkatnya salah seorang keturunannya menjadi Nabi dan Rasul terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW.

 

Adapun Nabi Idris adalah seorang yang saleh dan sabar. Ia diutus menjadi Rasul sesudah Nabi Syis dan Nabi Adam Alaihissalam. Banyak orang mengatakan bahwa Nabi Idris adalah yang pertama kali pandai menjahit pakaian dan memakai pakaian yang dijahit, sedangkan orang sebelumnya hanya mengenakan kulit binatang yang tidak dijahit. Mengenai Nabi Zulkifli, menurut pendapat kebanyakan ahli tafsir, ia adalah seorang Nabi dan putra Nabi Ayyub Alaihissalam. Allah mengutusnya menjadi Nabi sesudah ayahnya. Nabi Zulkifli menjalankan dakwahnya mengesakan Allah, baik dalam akidah maupun ibadah. Ia tinggal di negeri Syam dan merupakan Nabi yang saleh serta sabar. Nabi Zulkifli berasal dari kalangan Bani Israil. Pada akhir ayat ini, Allah menegaskan bahwa Nabi Ismail, Idris, dan Zulkifli telah dimasukkan-Nya dalam lingkungan rahmat-Nya dan ditempatkan di surga Jannatunna‘im sebagai balasan atas kesabaran dan kesalehan mereka.

 

Sumber : https://khazanah.republika.co.id/

Foto : https://www.kompas.com/ 

Comments